KOARNEWS – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa 31/10/2023 menegaskan bahwa Israel akan menolak gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza dan akan terus melanjutkan serangan hingga kelompok tersebut musnah.
Netanyahu mengatakan bahwa semua perang pasti menimbulkan korban sipil yang tidak disengaja, tetapi serangan Israel ke Gaza, yang dikuasai Hamas, merupakan pertempuran antara “peradaban dan kebiadaban.”
“Israel tidak akan menyerah kepada terorisme,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. “Kami akan terus membela diri dan penduduk kami.”
Netanyahu juga menyerukan kepada para sekutu Israel untuk mendukungnya dalam perang melawan Hamas untuk menolak gencatan senjata.
“Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan bagi Israel untuk menyerah kepada Hamas,” kata Netanyahu. “Kami tidak akan melakukannya.”
Pernyataan Netanyahu ini semakin mempertegas sikap Israel yang tidak akan gentar dalam menghadapi Hamas. Serangan Israel ke Gaza telah menyebabkan lebih dari 200 orang tewas, termasuk banyak warga sipil.
Hamas juga telah meluncurkan ratusan roket ke Israel, yang telah menewaskan 12 orang.
Perang di Gaza telah berlangsung selama lebih dari dua pekan dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Pernyataan Netanyahu ini menunjukkan bahwa Israel bertekad untuk mengalahkan Hamas dan mengakhiri serangan roket dari Gaza.
Serangan Israel ke Gaza telah menimbulkan korban sipil yang tidak disengaja, tetapi Netanyahu tampaknya yakin bahwa serangan tersebut diperlukan untuk melindungi penduduk Israel.
Netanyahu juga tampaknya yakin bahwa para sekutu Israel akan mendukungnya dalam perang ini.
Perang di Gaza telah menjadi krisis kemanusiaan yang besar. Jutaan orang di Gaza telah terlantar dan membutuhkan bantuan.
Perang ini juga telah menimbulkan ketegangan regional. Arab Saudi telah menyerukan gencatan senjata, tetapi Hamas telah menolak.
Masih belum jelas kapan perang di Gaza akan berakhir. Namun, pernyataan Netanyahu menunjukkan bahwa Israel tidak akan menyerah dalam waktu dekat.(MIS)